Seperti halnya komponen lainnya, shockbreaker mobil tentu memiliki masa pakainya. Walaupun merupakan komponen dengan slow moving (umur panjang), namun ketika kemampuan redamannya mulai menurun, perlu diganti dengan yang baru. Shockbreaker berfungsi untuk meredam guncangan selama mengemudi, serta menjaga stabilitas mobil yang memiliki bobot mencapai ratusan kilogram. Dengan demikian, shockbreaker memberikan kenyamanan dan pengendalian yang stabil saat digunakan. Memilih shockbreaker yang sesuai dengan standar menjadi lebih mudah, karena hanya perlu mencocokkan nomor part. Namun, memilih produk aftermarket akan lebih sulit. Meskipun mungkin terlihat serupa secara visual, faktanya shockbreaker memiliki spesifikasi yang beragam. Bagaimana cara memilih shockbreaker yang cocok? Oleh karena itu, mengenal berbagai tipe-tipe shockbreaker yang tersedia di pasaran bisa menjadi langkah yang baik.
Ingin berkonsultasi terkait produk Bump Stop? Hubungi Kami di 0818950595
Memperkenalkan Tipe-Tipe Shockbreaker
Ketika mengemudi di jalan, tentunya Anda akan mengalami ketidaknyamanan akibat guncangan-guncangan, terutama saat melintasi jalan berlubang. Hal ini biasanya disebabkan oleh kondisi shockbreaker mobil yang buruk. Di pasar suku cadang mobil, terdapat berbagai tipe shockbreaker yang dapat ditemui. Perangkat ini tersedia dalam bentuk asli, aftermarket, dan juga aksesori. Untuk memilih yang sesuai, penting untuk mengenali tipe-tipe shockbreaker yang ada. Berikut beberapa tipe shockbreaker yang umum digunakan:
1. Berdasarkan Desain
Tipe Mono Tube, di mana tekanan tetap sama meskipun shockbreaker ditekan hingga habis. Karena tidak ada silinder, peredaman hanya dilakukan oleh satu komponen. Tipe Twin Tube, paling umum digunakan karena memberikan kenyamanan dan daya tahan yang tinggi.
2. Berdasarkan Karakteristik
- Shockbreaker tipe oli (hidrolik).
- Shockbreaker tipe gas.
- Shockbreaker tipe ganda.
Untuk membedakan ketiga tipe shockbreaker ini, Anda dapat mencoba menekannya. Jika batang shockbreaker tidak kembali ke posisi semula setelah ditekan, maka tipenya adalah shockbreaker hidrolik (oli). Tipe ini mengandalkan oli sebagai media peredam di dalamnya. Selain memberikan kenyamanan dan kehalusan saat menghadapi tekanan, shockbreaker tipe ini juga cukup kuat dan banyak digunakan.
Tipe kedua menggunakan gas dan memiliki sistem yang hampir sama. Perbedaannya terletak pada penggunaan gas hidrogen bertekanan tinggi. Keistimewaan tipe ini adalah kemampuan untuk mengatur kekerasan suspensi sesuai kebutuhan.
Tipe ganda adalah kombinasi dari keduanya. Dengan teknologi ini, shockbreaker tipe ini menggabungkan kekuatan hidrolik dan dinamika kekuatan gas hidrogen. Tipe ini juga menawarkan stabilitas yang luar biasa dibandingkan dengan tipe shockbreaker lainnya. Namun, pemasangannya memerlukan pengamatan khusus agar terasa lebih nyaman dan sesuai dengan tipe mobil yang digunakan.
3. Berdasarkan Cara Kerja
- Tipe Single Action.
- Tipe Double Action.
Shockbreaker bawaan mobil tentu harus diganti jika kondisinya sudah tidak baik. Namun, penggantian shockbreaker ini sebaiknya dilakukan setelah mencapai jarak 20.000 km. Dalam memilih shockbreaker yang tepat, pastikan untuk memilih shockbreaker mobil dengan kualitas terbaik.
Berikut adalah beberapa tipe shockbreaker yang umum digunakan dalam mobil:
1. Sistem Shockbreaker Tunggal
Shockbreaker tipe ini menggunakan redaman tunggal saat kompresi atau rebound. Namun, tipe shockbreaker ini kurang cocok untuk digunakan pada mobil, tetapi lebih umum digunakan pada sistem suspensi belakang sepeda motor.
2. Sistem Shockbreaker Ganda
Shockbreaker ganda, juga dikenal sebagai Shock Double Action, digunakan pada sebagian besar mobil di Indonesia. Dengan redaman saat kompresi dan rebound, shockbreaker tipe ini memberikan tingkat peredaman kejut maksimal.
3. Sistem Shockbreaker Reservoir
Tipe shockbreaker ini menggunakan reservoir eksternal untuk penyesuaian tekanan yang dapat diatur. Dengan begitu, tekanan gas dalam reservoir dapat diatur sesuai kebutuhan untuk mencapai tingkat kekerasan atau daya redam yang diinginkan pada shockbreaker.
Shockbreaker tipe ini sangat cocok digunakan pada mobil yang dimodifikasi, mobil yang rendah, mobil sport, atau mobil yang membutuhkan peredaman maksimal pada medan yang sedang.
4. Sistem Shockbreaker Coilover
Shockbreaker ini mengadopsi per sebagai alternatif atau tambahan untuk meningkatkan kekuatan per asli mobil.. Jika Anda pecinta mobil offroad, tipe shockbreaker ini sangat cocok digunakan.
5. Sistem Shockbreaker Bypass
Di medan berat seperti sirkuit atau jalur offroad, shockbreaker yang mampu meredam guncangan atau bantingan yang keras sangat diperlukan. Oleh karena itu, para penggemar off-road sangat dianjurkan untuk menggunakan tipe shockbreaker ini pada mobil mereka.
Shockbreaker tipe ini menggunakan jalur bypass eksternal untuk mengatur tingkat kompresi atau rebound dengan katup bypassnya.
6. Sistem Shockbreaker Udara
Shockbreaker ini memanfaatkan tekanan udara yang tinggi pada sistem Shockbreakernya.. Sehingga mampu meredam guncangan di medan ekstrim. Tipe shockbreaker ini memiliki jarak perjalanan yang panjang dan umumnya digunakan pada mobil monster.
Bump Stop untuk Bikin Awet Shock dan Nyaman
Setelah mengetahui tipe-tipe shockbreaker mobil populer, penting bagi Otolovers untuk mengenal komponen bernama Bump stop atau juga dikenal sebagai stopper shock. Bump stop ini biasa terpasang pada batang shockbreaker dan berperan penting pada kenyamanan suspensi dan juga membantu shockbreaker semakin awet.
Berbeda dengan bump stop bawaan pabrik yang biasanya terbuat dari bahan karet (rubber), bump stop Protoflex dibuat menggunakan bahan microcellular polyurethane foam yang umumnya dipergunakan pada kendaraan mewah seperti BMW atau Mercedes Benz sehingga dapat membuat rasa lebih nyaman dan empuk saat melewati polisi tidur atau jalan berlubang.Tertarik dengan produk Protoflex Bump Stop? Otolovers bisa bertanya dan melakukan konsultasi kebutuhan bump stop untuk kendaraan Anda melalui WA Customer service Protoflex di 0818950595.